Nyaris saja
PoV Al
Semua rencana sudah disusun dengan baik. Tinggal merealisasikannya. Menunggu lusa, rasanya sudah tak sabar. Aku yakin, Dewi akan sangat bahagia. Tapi, aku juga sedih. Harus bersembunyi dulu darinya. Tidak apa, yang penting aku bisa melihat wanita itu tersenyum kembali.
Malam ini sepi rasanya. Tidur tanpa kecepun mesra dari sang kekasih. Meskipun hanya lewat telpon. Itu sudah membuat aku tidur dengan nyenyak, dan selalu memimpikan sosoknya.
Belum juga genap satu hari, aku sudah di Landa rindu yang teramat sangat. Hingga, hampir saja aku menemui wanita itu. Rasanya sudah tidak sanggup jika harus lama-lama berpisah darinya.
Pagi-pagi sekali, aku sudah harus pergi ke kantor. Mengingat, rencana ini harus berhasil. Aku harus bisa menyakinkan wanita itu, kalau kekasihnya memang sedang marah dan tak ingin bicara dengannya. Dafa, Lulu bahkan semua karyawan sudah diatur untuk tidak membuka suara, Kalau aku sebenarnya ada di kantor.
Di sebuah ruangan rahasia, aku bersembunyi dari Dewi. Dis
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda