Hanya karena tidak ada bercak darah di malam pengantin kami, mantan suamiku menalakku. Sekuat apapun aku membuktikan adanya kalau hanya dia satu-satunya pria yang merenggut kesucianku. Di saat itu pula keegoisan menutupi hati mantan suamiku.Ditambah janin yang ada di rahimku kini telah tumbuh besar menjadi anak laki-laki yang tampan. Di saat itu pula, anakku tak pernah diakui oleh bapak kandungnya.Setelah kepedihan yang aku rasakan. Seseorang hadir membawa secercah kebahagiaan. Namun perjalanannya tak semulus itu. Berbagai masalah nyaris memutuskan hubungan kami. Terlebih mantan suamiku yang menjadi bayang-bayang kelam dalam kehidupanku bersama seseorang yang kini menjadi cinta sejatiku.