Mas Guna
Aku masih mematung, memperhatikan wajahnya. Kucoba selami, membaca apa yang ia pikirkan. Namun, sulit untuk diartikan perkataannya. Antara ia cemburu atau ingin membalas sakit hatinya. Ah.. aku tak tahu.
"Ya, Mas." Hanya ku jawab singkat permintaannya tadi. Setelah ia melepaskan tangannya, segera aku kembali ke ruang ganti.
Dengan perasaan yang berkecamuk dalam hati aku kembali masuk. Ku tatap diri lewat cermin. Terbesit amarah, sedih, seketika kulihat dari wajahku. Tak seperti waktu aku keluar tadi. Rasa bahagia menyelimuti hati ku. Aku takut perasaan mas Al padaku hanya sebagai pelampiasan. Untuk membalas sakit hatinya pada mantan pacarnya. Dan bukan karena dia tulis mencintaiku. Tapi jika aku mengingat lagi kejadian saat pria itu membelaku, dan ingin mempertahankan hubungan kami di depan maminya. Seketika perasaan itu menghilang. Digantikan oleh keyakinan yang kuat kalau calon suamiku itu memang tulus mencintaiku.
Ku usap wajahku kasar. Mencoba mengendalikan diri yang mulai tak terk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda