Tak bisa menyelami hatimu
"Untuk apa kamu ada disini?" gertak bapak padaku seraya menghempaskan tubuhku keluar.
"Wajahnya merah padam, sama seperti terakhir kali kami bertemu. Ku coba meraih tangannya, namun ia segera menepisnya.
"Pak. Dewi mohon jangan usir Dewi dari sini. Dewi ingin merawat ibu, Pak." Tatapanku sendu namun tak dipedulikan olehnya.
"Kamu pikir, siapa yang membuat ibumu jadi begini hah!" teriaknya lantang membuat perhatian orang yang melintas melihat kearah kami.
"Dewi mohon Pak," lirihku dengan tatapan memelas.
"Kamu yang bikin ibumu sampai masuk ke rumah sakit." Aku diam menunduk dan menerima tuduhan dari beliau.
"Gara-gara pertemuannya dengan mu di rumah temannya. Sekarang ibumu menjadi bahan gunjingan teman-temannya. Dasar anak gak tahu diri. Selalu saja menyusahkan orang tua." Sekuat apapun aku menahan agar air mata ini tidak jatuh. Semakin deras pula air itu mengalir, membasahi pipi. Aku hanya tak menyangka, imbasnya begitu besar untuk ibu setelah kejadian malam itu.
"Sekarang lebih baik
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda