Hampir saja
"Ada apa ini Bik? Kenapa Dewi menangis?" Pak Al yang baru saja masuk mencecar pertanyaan pada bi Minah.
Aku menoleh ke arahnya. Cemas, itu yang dirasakan oleh pria berperawakan tinggi dan atletis itu. Sementara bi Minah, wanita itu bingung menjawab pertanyaan dari majikannya itu.
"Emmm.. tadi.. Mbak Dewi.." Segera aku memberi kode padanya agar tak mengatakan sebenarnya pada pak Al.
"Kenapa Bik?" ulang Pak Al menunggu Jawaban dari assiten rumah tangganya itu.
"Saya nggak apa kok Pak. Cuma saya habis nonton film di hp. Filmnya sedih, jadi ikutan mewek deh," jawabku berbohong.
"Ya ampun sayang. Aku kira kenapa?" Terlihat jelas kelegaan dari raut wajahnya sesaat mendengar penjelasan ku.
Ada yang berbeda dari pria yang duduk di sampingku ini. Tatanan rambutnya baru, membuat aku sedikit pangling padanya. Tak hanya itu, dari gaya berpakaiannya pun berbeda. Yang biasanya sering menggunakan pakaian formal. Tapi ku lihat hari ini gayanya sedikit berbeda. Lebih ke casual dengan kemeja berwarna bi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda