Menghilangnya Bianca
Semua mata beralih menatap kearah Dewi. Tersirat jelas penyesalan dalam wajah Al, sungguh dia tidak bisa menyangka. Kalau sang istri tidak terima dengan pengakuannya tadi.
"Sayang, semuanya harus berakhir!" seru Al memegang tangan istrinya.
"Nggak, dia bukan anakmu! Attar akan selamanya milikku!" Dewi menahan tangis yang pilu. Dirinya tidak bisa berkata-kata lagi. Ketakutan itu seketika kembali menyeruak dalam dirinya, memandang wajah anaknya yang langsung akrab pada Guna.
Al menarik dori dari duduknya, dia mendekap erat tubuh istrinya. Agar bisa memberikan bahu untuk bersandar. Dia tahu perasaan wanita itu, takut, sedih dan kecewa. Tapi, semua harus berakhir sekarang. Dia hanya punya satu harapan dalam moment ini, bisa berdampingan dengan Guna untuk merawat bersama-sama Attar hingga dewasa. Segala permusuhan di masa palu, biarlah menjadi kisah mereka. Jangan anak itu yang menjadi imbasnya.
Guna menguraikan pelukannya pada Attar. Dia menatap sendu wajah wanita yang dulu pernah ia sia-s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda