Menemui solusi
Amel pergi dengan wajah semringahnya, dia berhasil membuat Al terpojok. Dan itu adalah rencananya.
Al memijat pelipisnya, rasa sakit tiba-tiba menyerang begitu saja. Hingga, dia memilih pulang dan membiarkan pekerjaannya terbengkalai. Untung ada Daffa yang selalu bisa diandalkan.
Di dalam perjalanan menuju ke rumah. Al sama sekali tidak bisa tenang. Dia terus kepikiran ucapan Amel tadi. Yang akan menyerangnya, dengan cara apapun. Yang ia takutkan adalah Dewi, istrinya. Perasaan wanita itu masih labil, setelah ia tak bisa jalan.
Akhirnya, Al memilih mencari bantuan seseorang. Dia berharap dengan cara menceritakan masalahnya pads seseorang yang dapat ia percaya. Orang itu bisa membantunya.
Sebelum jauh ia mengendarai mobilnya, ia memilih memutar balik. Setelah berjalan kira-kira empat kilo meter. Dia menepikan mobilnya di salah satu cafe milik temannya.
Dengan langkah pasti, ia masuk ke dalam. Baru juga akan mencari tempat yang dijanjikan oleh temannya tadi. Suara pria itu menggelegar da
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda