Akan aku pertimbangan lagi
Dewi tetap tak bergeming, ingin rasanya dia tetap berada di sana. Tapi, hatinya lemah hanya untuk sekedar melihat suaminya bertelanjang dada bersama wanita lain. Di sisi lain, keraguan itu muncul. Menganggap semua itu hanya sebuah jebakan yang di mainkan oleh Amel. Tapi, hatinya tak cukup berani menyakini itu. Dua takut terluka kedua kalinya. Apalagi, selama dua bulan ini. Mereka tidak berhubungan badan. Tidak menutup kemungkinan, suaminya khilaf dan melakukan itu dengan sepupunya sendiri.
Di kamar, Al menatap tajam wajah wanita yang berada di sampingnya. Sorot matanya mengobar kebencian pada wanita itu. "Apa yang kamu lakukan pada saya!" seru Al setengah berteriak. Setelah itu berusaha meraih selimut untuk menutupi tubuhnya, dan bergegas ke kamar mandi untuk memakai baju.
Al benar-benar tidak ingat apapun. Kejadian semalam, semuanya berlalu begitu cepat. Semakin diingat, semakin rasa nyeri itu kembali datang. Satu hal yang menjadi bukti dan keyakinannya. Setelah meminum kopi yang disu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda