Wanita murahan
"Oma, ayo Oma. Kita ikut Uncle ini aja," rengek Abizar lagi. Memecah konsentrasi wanita paruh baya yang masih berdiri mematung di tempat yang sama.
"Iya sudah, ayo!" ujar wanita itu mengambil keputusan.
Mereka bergegas masuk ke dalam. Mami Intan tidak bisa lagi menolak tawaran itu, karena memang di jam istirahat seperti ini taksi yang kosong akan sulit di dapat.
Mobil melaju sebagaimana mestinya. Suasana di dalam pun hening, tak ada obrolan penghantar agar tidak terlihat kaku. Hingga Guna yang memulai membuka suara.
"Attar, gimana sekolahnya?" Yang ia ajak bicara adalah anak yang duduk tepat di sebelahnya. Sembari melirik anak itu. Rasa rindu kian membuncah, hingga pertemuan tak sengaja itu meleburnya. Hingga ia bisa bertemu dengan Attar.
"Alhamdulillah, baik semua Ya ... Eh, Om." Attar hampir salah menyebut. Dia langsung memperbaiki jawabannya agar tidak mengundang kecurigaan pada Guna.
Guna, menolah. Saat Attar hampir menyebutnya dengan sebutan ayah. Ia tampak berpikir dan menduga, a
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda