Pertemuan awal
Banyak hal yang menjadi pertanyaan dalam benak Al, saat melihat Amel datang seorang diri. Apa yang terjadi pada istrinya? Kenapa mereka tidak bersama? Bergegas pria itu mendekat, dengan rahang yang sudah mengeras ia pun berusaha tetap tenang.
"Mana, Dewi?" tanyanya ketus, tak ada sedikitpun empati pada Amel.
Dalam hati Amel bicara. "Dasar gak peka, bukannya nanyain keadaan aku. Malah nanya si pincang itu."
Sekuat hati, ia berusaha untuk tenang. Dia tidak mau semua rencananya gagal dan membuat Al curiga padanya. Bekum juga ia bersuara, mami Intan sudah lebih dulu mencengkram kedua pundaknya.
"Mama, Dewi! Hah! Mana?" Sambung menggoyangkan pundak wanita itu, mami Intan berteriak. Dari awal, Amel masuk ke rumah itu. Mami sudah tidak menyukainya, dan menganggap wanita itu sebagai wanita ular. Cantik, tapi berbisa.
"Dewi ...." Amel memasang wajah melas, agar bisa mengelabuhi Al dan mami Intan. "Mbak Dewi di rampok," kilahnya langsung menunduk. Ia ingin menunjukkan rasa penyesalannya pada mer
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda