Bab 215
Wajah Marco tampak aneh ketika dia bertanya.
"Akan lebih baik kalau dia adalah gadis tercantik di sekolahmu, atau setidaknya yang wajahnya cantik!"
"Aku ingin bicara langsung dengannya. Kita lihat apakah dia mau melakukan ini atau nggak!"
Liana berbicara dengan penuh semangat sambil berdiri cukup dekat dengan Marco.
Aroma harum dari tubuh Liana bisa tercium jelas, membuat Marco secara refleks menelan ludahnya.
Liana memang cantik sekali.
Kecantikan seperti ini jarang ada di dunia.
Tak tahu pria seperti apa yang kelak akan menikah dengannya.
Jika ada kesempatan, bukankah menyenangkan jika wanita ini tidak perlu menikah selamanya?
Pikiran Marco mulai kacau. Dia menatap Liana dengan pandangan kosong.
"Bagaimana? Bisa atau nggak?"
Liana mendesaknya karena Marco masih belum menjawab.
"Baiklah, besok aku akan mengurusnya."
"Aku akan menghubungi gadis tercantik di SMA kami, lalu mengaturkan pertemuan denganmu!"
Marco segera menyanggupi.
"Baguslah. Terima kasih banyak, Marco!"
"Tapi ingat, jan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda