Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 207

"Air mata itu berharga, tapi orang ini sangat murahan!" "Cuma satu kebohongan, kalian sudah datang dengan gegap gempita. Apa nggak malu?" Tatapan Devan makin tajam, hawa dingin yang menusuk tiba-tiba menyebar. Dia sudah berusaha menahan diri, tetapi rasanya dia hampir tak sanggup lagi. Orang-orang ini benar-benar sangat menjengkelkan! "Siapa yang kamu ejek murahan?" Liana kembali marah, tak bisa menahan amarahnya. "Devan, kita bisa menyelesaikan ini dengan banyak cara, kenapa harus dengan cara yang mengintimidasi seperti ini?" "Kenapa nggak duduk bersama dengan tenang dan mencari jalan keluar yang baik?" Setelah mendengar perkataan Devan, Desi juga merasa tidak puas. Mata indahnya dipenuhi dengan kilatan dingin, memancarkan aura yang sangat menakutkan. "Mengintimidasi? Sebagai kakak tertua Keluarga Atmaja, ternyata matamu cukup tajam juga!" "Sejak tadi, yang aku dengar cuma keluhan tiada henti dari Nona Liana, nggak ada habisnya!" "Yang lain pun ikut-ikutan, seakan-akan menyalahkanku!"

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.