Bab 161
Eko berbicara pelan. Dia mengabaikan Fredi dan langsung mendekati Liana.
Semua orang terdiam, hanya berdiri di belakang Eko menunggu.
"Anak muda, aku nggak bercanda sama kamu. Ini beneran, 'kan?"
Eko berkata sambil tersenyum sedikit mengejek.
"Ya."
Liana merasa sangat tertekan, bibirnya terkatup rapat dan air matanya terus mengalir.
Dia merasa sangat menyesal, mengapa dulu tidak mendengarkan nasihat pria tua ini?
Namun, dia juga merasa sangat beruntung karena dokter sakti ini mau datang dan bisa menyelamatkannya!
"Untungnya, penyakit ini muncul lebih cepat. Kalau telat, aku mungkin nggak bisa menolongmu."
Eko berkata sambil mengeluarkan sekantong jarum emas.
Jari-jarinya bergerak lincah.
Dua jarum perak langsung menancap pada titik-titik akupunktur di tubuh Liana.
Kemudian, jarum-jarum lain pun berturut-turut ditusukkan.
Ada delapan belas jarum yang ditempatkan di delapan belas titik akupunktur pada tubuh Liana.
Setiap titik akupunktur terhambat karena aliran energi yang tersumbat.
Eko
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda