Bab 139
Liana sekarang merasa jijik dan marah terhadap Devan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya membuat Devan mau menurut padanya.
Dalam sejenak, amarahnya melonjak hingga puncak.
"Nak, kalau urusanmu sudah selesai, ikutlah denganku. Bisakah kita bicara sebentar?"
Eko bertanya dengan tenang sambil memberi isyarat pada Devan.
Devan melirik Eko, pikirannya mulai yakin.
Orang tua ini sepertinya tidak ada hubungannya dengan Keluarga Atmaja.
Kalau ada, Liana pasti sudah mengenalnya.
Namun, orang tua ini selalu mengatakan sesuatu yang aneh. Dia berkata bahwa dia menguasai keterampilan medis, hal ini membuat Devan ragu.
Apa dia ini penipu?
Tingkat kewaspadaan Devan masih sama, dia hendak menolak Eko.
Namun, Liana keburu marah.
"Diam saja di situ!"
"Aku belum selesai bicara, kamu malah menyela!"
"Kamu kira cuma karena kamu tua, kamu bisa bertingkah seenaknya?"
"Kalau kamu bisa bergaul dengan orang seperti Devan, kamu juga sama buruknya dengan dia!"
"Benar-benar seperti pepatah, orang hanya akan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda