Bab 120
"Kamu! Dasar bajingan! Cepat atau lambat aku akan membunuhmu!"
Raut wajah Marco tampak penuh kebencian, ekspresinya seram seperti iblis.
Dia tidak menyangka bahwa Devan kini bisa berubah seperti ini!
Lebih parah dari Marco sendiri!
Mengingat saat di vila, saat ditendang jatuh dari tangga, anggur kotor yang baru saja dimakan, dan saat Devan membuatnya tersandung sampai jatuh ke lantai seperti anjing ....
Tubuh Marco gemetar hebat, amarahnya membara.
Rasanya darahnya mendidih, giginya terasa ngilu, ingin sekali menggigit Devan hingga hancur.
Namun.
Setelah melihat ekspresi Marco, Devan justru makin senang.
Dia tak menyangka tindakannya bisa memicu reaksi sebesar itu dari Marco!
Dia melirik dengan dingin, lalu mengejek, "Apa, belum pernah dipukul?"
"Aku akan membunuhmu!"
Marco menggertakkan gigi dan menyerang, tetapi tiba-tiba berhenti.
Suara gaduh dan langkah yang terburu-buru terdengar.
Pintu kamar terbuka.
Liana serta Sonia bersama para dokter segera masuk.
"Dokter, tolong periksa anak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda