Bab 76
Sebuah kata yang sederhana, tetapi membuat Gilbert dipenuhi penyesalan yang tak berkesudahan.
Penyesalan itu seakan bilah dingin yang terus mengiris hati dan jiwanya.
Jari-jarinya yang memegang ponsel tampak pucat dingin, sementara mata yang biasanya dalam dan tenang kini dipenuhi dengan darah.
Suara berat dan serak keluar dari tenggorokannya, "Kirana, putriku."
Begitu memikirkan Yohana yang sedang hamil diceraikan olehnya, dan Kirana yang sejak kecil dicemooh sebagai si bisu, hati Gilbert terasa seperti teriris.
Dia tidak hanya melukai Yohana, tetapi juga melukai putrinya.
Anak itu adalah hasil dari Yohana yang susah payah mengonsumsi obat selama tiga bulan, berjuang untuk melahirkannya.
Namun, dia sama sekali tidak tahu.
Ketika Yohana tahu dirinya hamil, Gilbert malah tidak menginginkan mereka lagi.
Gilbert belum pernah merasa semenyesal ini sebelumnya, dia merasa seolah ingin mencari sebuah pisau dan menusukkannya dengan kuat ke dadanya.
Dia merasa seolah-olah semua tenaga dalam tub
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda