Yohana selalu percaya, perasaan tulus seorang pria terhadap seorang wanita itu tidak bisa dipalsukan.Saat menikah dengan Gilbert dan bersama-sama menyambut kehadiran anak mereka, pria itu tampak sempurna. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, dia seperti pria yang mencintainya sepenuh hati, suami idaman setiap wanita.Namun, saat Yohana menyerahkan segalanya, yang dia dapatkan hanyalah sebuah dokumen perceraian.Suaminya yang dulu lembut kini menatapnya dengan dingin, seakan cinta itu tak pernah ada.Anaknya yang dulu manis dan patuh, kini tidak lagi mengakuinya sebagai ibu.Semua kebahagiaan yang selama ini dia rasakan, ternyata hanya sebuah ilusi, rekayasa sempurna dari seorang pria.Empat tahun setelah perceraian.Gilbert bertemu Yohana lagi. Namun, kali ini dirinya melihat mantan istrinya tidak sendiri, ada seorang anak perempuan kecil yang manis.Rasa bersalah, penyesalan, dan kecemburuan tumbuh liar di hatinya, memenuhi setiap sudut hingga Gilbert tak mampu berpikir jernih.Dia memeluk putra mereka erat-erat, matanya memerah karena menahan emosi. Dengan suara bergetar, dia memohon, "Hana ... anak kita merindukanmu. Pulanglah ... tolong, temui dia sekali saja."(Karma seorang ayah dan hubungan yang hancur.)