Majalah bisnis bukan majalah dewasa
“ kita masih suami istri, berarti aku masih bisa menagih hakku sebagai suami!” bisiknya di telingaku.
Aku memutar kepala ku perlahan lahan kemudian aku cubit dengan keras pahanya hingga membuatnua meringis kesakitan.
“ jangan macam macam, disini sedang ramai! Apa kamu tidak mau di dengar mama dan adik adikku” lirihku pelan dengan memelototkan mataku kepadanya sambil melayangkan sebuah cubitan kecil di paha milik bagus
“ Aku tunggu waktu kita berdua nanti!” bisiknya kembali sembari memperbaik duduknya dan memulai aksi makannya dengan santai seperti tidak mengatakan apapun. Bahkan dengan wajah santai padahal aku mencubitnya dengan sangat kuat
Aku menatap tajam ke arahnya “ gampang sekali dia mengatakan itu dengan mudahnya!” gumamku sambil memanyunkan bibirku ke depan.
**
Kami masuk kembali ke dalam kamar setelah acara makan malam tadi, aku berencana untuk tidur bersama mama agar terhindar dari bagus malam ini namun mama melarangnya dan memintaku untuk tidur di kamarku bersama bagus.
Deng
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda