Menghangatkan tubuh
“ masih ingat dengan kostum handuk yang aku sukai darimu?” bisik bagus di telingaku sambil memainkan jari jarinya di tubuhku
Aku refleks langsung menolak tubuh bagus dan membuat jarak pemisah di antara kami.
“ ada apa?” tanyanya sambil berjalan mendekat ke arah ku kembali
‘” Tidak ada, hanya sedikit kaget!” jawabku sambil melihat ke arah bagus.
Bagus memegang daguku mendekatkan wajahnya ke wajahku, melihat ke arah bibirku dengan dua bola matanya, mataku pun pangsung menutup sempurna memberikan dia izin untuk menikmati bibir ini.
Bagus perlahan memberi kecupan kecupan yang terasa begitu lembut berangsur angsur melumat bibirku yang aku balas dengan melumat bibirnya secara bergantian. Cukup lama hingga membuatku larut dalam indahnya nestapa bersamanya. Aku hentikan lumatan itu ketika nafasku berangsur mulai habis, sebuah senyuman terukir di bibirnya, bagus memang makhluk tuhan yang ahli menciptakan ciumam dengan penuh kelembutan yang tidak pernah aku dapatkan dari siapa pun termasuk rayn.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda