Wanita itu?
“ sudah selesai kencannya?” tanya ku kembali ketika bagus telah berdiri di dekatku.
“ Cemburu!” ucapnya dengan santai
Aku pun langsung terpancing dan menoleh ke arahnya “ cemburu?” Aku menyunggingkan senyumku
“ untuk apa aku cemburu, tidak penting sekali” ucapku kembali dengan sepelenya.
Aku pun memalingkan wajah. “sepertinya aku benar benar tidak ingin melihatnya bahkan kehadirannya saja membuatku jengah.
“ maaf untuk tadi, aku bukan bermaksud untuk,,”
“ Untuk menyakitimu” timpalku sebelum bagus selesai mengucapkan kalimatnya
“ Aku sudah terbiasa mendengar ucapan seperti itu dari pria pria hidung belang yang aku layani” cecarku “ ketika mereka berbicara dengan pasangannya mereka selalu beralasan sedang ada pekerjaan ke luar kota dan berkata maaf aku bukan bermaksud menyakitimu, pekerjaanku yang membuat aku harus pergi, padahal mereka sedang tidur bersamaku di dalam hotel” aku berucap sembari tersenyum pelik.
“ keluar lah, aku akan mengakhiri ritual ku ini” usirku kepada bagus.
Aku tid
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda