Meninggalkan berlian demi batu sungai
Perlahan aku teguk minuman yang telah ada di hadapanku, minuman dingin dengan rasa teh dan lemon yang yang menjadi satu yang mampu menyegarkan tenggorokanku.
Bahkan mampu membuat perutku menghabiskan 2 gelas dalam waktu singkat.
“ lo haus bener?” tanya Zahra ketika mendapati dua gelas kosong yang sudah berada di atas meja kami.
“ ngak haus, tapi ntah kenapa minuman ini membuat seleraku bertambah!” jawabku dengan santai sembari memainkan pipet yang berada dalam gelas itu.
“ mungkin minuman itu bikin hati lo lebih baik!” imbuhnya dengan meneguk minumannya.
“ bisa jadi!”lirihku pelan.
“ lo ngak niat lanjutin cerita lo tadi?” tanyaku dengan menggebu.
Aku begitu penasaran dengan kelanjutan cerita dari Zahra.
“ Gue ngatur hati dulu, untuk yang cerita selanjutnya gue ngak yakin sekuat seperti sebelumnya!” ucapnya dengan jujur.
“ tidak papa, ada gue lagian lebih baik rasa sakit dan terluka itu lo lampiaskan dari pada lo tahan yang ada lo sendiri yang akan lebih tersakiti!” jelasku dengan gaya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda