Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 22

Pertemuan dijadwalkan menjelang sore hari, jadi Selina tidak perlu terburu-buru keluar rumah. Dia perlahan menikmati sarapannya, atau mungkin lebih tepat disebut makan siang, mengingat jam sudah hampir menunjukkan pukul sebelas. Namun, Selina bukanlah orang terakhir yang bangun di rumah itu. Nita-lah yang paling akhir. Dengan langkah terhuyung dan menguap, Nita duduk di meja makan. Pelayan dengan cekatan menyiapkan piringnya. Sarapan Nita adalah sandwich dengan sosis panggang. Nita mengambil cangkir, meneguk lebih dari setengah gelas susu, lalu menggigit sandwich hingga pipinya menggembung penuh. Dia dengan sengaja mengabaikan Selina. Sebelum turun, Nita menerima pesan dari Paula. Temannya itu pertama-tama menanyakan kabarnya, lalu menyebutkan bahwa Selina sepertinya bukan wanita jahat. Karena kejadian kemarin, Nita sempat merasa sedikit berterima kasih pada Selina. Namun, setelah membaca pesan Paula, pikirannya langsung berubah. "Aku hampir saja tertipu!" pikir Nita. Wanita jahat itu

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.