Bab 21
Dengan bunyi dentingan, microwave selesai memanaskan iga itu.
Aldo menunduk, makan perlahan dengan mata yang makin memerah. Butiran air mata besar mulai menetes di atas meja.
"Ibu sepertinya sudah benar-benar kembali," batin Aldo.
*
Keesokan paginya, Nita bangun dengan lingkaran hitam yang besar di bawah matanya.
Semalam, setelah bolak-balik di tempat tidur karena kejadian di pesta, Nita sulit tidur. Saat hampir terlelap, ponselnya berbunyi dua kali, langsung membuyarkan rasa kantuknya.
Desi yang hilang sepanjang malam akhirnya membalas pesannya.
"Nita, ibumu sudah kembali? Sejak kapan?"
Pesan itu langsung membuat darahnya mendidih.
Jika ini adalah pesan lain, Nita mungkin sudah mengabaikannya. Namun, kata Ibu di pesan ini terasa terlalu menyakitkan. Dia membalas dengan penuh amarah.
"Bukan ibuku! Aku mau tidur!"
Setelah membalas, Nita langsung mematikan ponselnya.
Desi tidak mengerti. Apa maksudnya dengan bukan ibunya? Dia mencoba mengirim pesan lagi, tetapi Nita tidak membalas. Jadi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda