Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 22

Hana dengan gigih berlutut di luar vila selama sehari semalam, hingga akhirnya tubuhnya tidak kuat lagi dan dia pingsan. Ketika terbangun, dia tidak menemukan sosok Yoga atau Sandro di sekitarnya. Dia malah berada di rumah sewaannya. Dari luar kamar terdengar suara Pak Rendra dan Bu Linda yang sedang berdiskusi. "Hari ini kita pulang saja. Kita nggak bisa terus tinggal di sini. Hana nggak akan patuh. Selama dia punya kaki, pasti dia akan kabur lagi. Kita bawa saja dia pulang selagi dia masih pingsan!" Bu Linda berkata dengan nada cemas. Pak Rendra mengangguk setuju dan hanya menjawab, "Baiklah." Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka. Hana dengan cepat berjuang untuk bangkit dan lari keluar. Dia bahkan tidak sempat memakai sepatu, tetapi masih sempat menyambar ponselnya. Hana tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa. Yoga dan Sandro begitu dingin padanya. Di tengah kebingungannya, mendadak Hana teringat pada Wenny. "Benar! Dia begitu baik hati dan mudah luluh. Dia pasti akan memaa

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.