Bab 12
Hana yang cemas sudah entah berapa kali menelepon, tetapi Sandro tetap tidak mengangkat.
Vila Teluk juga sama sepinya.
Di mana pun sepertinya tidak ada perbedaan.
Hingga larut malam, suhu makin menurun, dan akhirnya, mereka berdua tidak bisa duduk lagi dan hanya bisa kembali ke Vila Teluk.
Begitu pintu dibuka, yang terlihat pertama kali adalah Hana yang tertidur di sofa.
Vila itu diterangi dengan cahaya kuning hangat, terlihat redup tetapi nyaman.
Meski begitu, Yoga dan Sandro tidak tertarik untuk memperhatikan itu.
"Kenapa kamu belum tidur?"
Suara Sandro terdengar lelah, juga ada sedikit rasa jengkel.
Dia benar-benar tidak punya energi untuk merawat seorang pasien lagi.
Yoga langsung berjalan menuju kamarnya.
"Sudah waktunya tidur, lain kali nggak usah tunggu kami lagi," ujarnya dengan nada dingin.
Hana yang meringkuk di sofa empuk tampak kebingungan.
Apa yang telah terjadi?
Sebelumnya, Yoga dan Sandro sangat baik padanya. Apa hanya karena Wenny pergi, mereka jadi bersikap dingin pada
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda