Bab 56 Sangat Pandai Merawat Orang
Chris terbaring di atas tandu dengan wajah pucat.
Dia tampak sangat tidak nyaman. Alisnya yang indah mengerut tajam, sementara ekspresi mual yang tak tertahankan di wajah pria itu membuat dadaku terasa sakit.
Saat ini, ambulans hendak melaju menjauh.
Aku melemparkan koper pink pada Clarissa, lalu segera naik ke taksi.
"Pak, nggak perlu pergi ke bandara lagi. Cepat ikuti ambulans di depan," kataku.
"Oke, duduklah," ujar sopir taksi.
Sopir taksi melaju dengan cepat di sepanjang jalan, mengikuti ambulans yang menuju ke Rumah Sakit Sejahtera Kota Jafir.
Aku segera membayar ongkos taksi.
Kemudian, aku berlari kecil ke ruang gawat darurat. Tepat saat aku tiba, aku mendengar dokter yang bertugas bertanya pada Adam.
"Apa saja yang dimakan pasien hari ini?" tanya dokter.
"Dia pagi ini di pesawat, sepertinya nggak makan apa-apa. Dia memasak makan siangnya sendiri. Ini fotonya," ujar Adam sambil buru-buru membuka ponselnya, menunjukkan foto pada dokter.
Aku yang berdiri di belakang Adam, juga mel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda