Bab 57 Tertidur di Pelukannya
"Paman, kali ini aku benar-benar minta maaf. Aku nggak menyangka akan membuatmu keracunan makanan. Aku bersumpah, apa pun yang terjadi, satu-satunya orang yang nggak ingin aku sakiti di dunia ini adalah kamu," jelasku.
Saat melihat wajah Chris yang pucat seperti kertas, aku merasa sangat bersalah. Sampai-sampai aku berharap akulah yang mengalami keracunan makanan, bukan dia.
Tanpa disadari, cairan infus di atas sudah habis.
Darah mulai kembali ke dalam jarum suntik yang terlihat oleh mata telanjang.
Aku segera menekan bel untuk memanggil perawat.
Perawat datang dengan cepat. Setelah menyelesaikan masalah itu, dia menatapku dengan pandangan seolah-olah menyalahkanku karena tidak bisa merawat orang dengan baik.
Aku merasa makin bersalah.
Melihat kening Chris yang makin berkerut, aku membungkuk untuk menyentuh dahinya.
"Nggak demam, tapi wajahmu terlihat sangat buruk. Apa kamu merasa nggak nyaman?" tanyaku.
"Nggak," jawabnya.
Aku membalas, "Kamu bohong. Paman, kamu pasti masih marah padak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda