Bab 55 Mengerikan
"Sudah, jangan menangis lagi," ujar Chris.
Akhirnya Chris hanya bisa mengalah. Air mataku yang tadi mengalir deras tiba-tiba berhenti.
Hehe, air mataku bisa datang dan pergi dengan sangat cepat.
Dengan wajah yang masih basah oleh air mata, aku menampilkan ekspresi lemah yang biasanya akan membuat orang lain merasa iba.
Aku tidak lupa dengan tujuan asliku. Sambil menangis, aku mengambil pakaian dalamku yang terjatuh di lantai.
"Paman, tenang saja, aku ini orangnya sangat bisa menjaga rahasia. Malam ini kita nggak pernah bertemu. Sampai jumpa!" ujarku.
Aku takut pria ini berubah pikiran.
Jadi aku langsung lari setelah mengatakan itu.
Namun, tak peduli apa pun yang kulakukan, pintunya tak mau terbuka.
Apa mungkin Chris menguncinya dari dalam?
Aku memutar-mutar kunci, tapi tetap tidak bisa membukanya. Melihat sikap Chris yang tampak santai, sepertinya dia menggunakan kode untuk mengunci pintu.
Aku merasa ingin menangis. Pintu ini ternyata mudah dimasuki, tapi susah untuk keluar.
Aku kembal
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda