Bab 96
Carlos menendang sebuah perkakas kayu. Ekspresinya terlihat santai.
Dia berucap lagi, "Lihatlah, mereka bahkan nggak bisa membuat keramik. Perkakas mereka hanya terbuat dari tulang hewan dan kayu. Artinya, mereka nggak akan jadi ancaman besar buat kita."
Callista akhirnya paham. Dia tidak terlalu mengkhawatirkan suku primitif itu lagi.
"Artinya, kita nggak perlu takut biarpun bertemu dengan suku primitif itu, ya?"
Carlos terdiam sejenak, lalu menyahut dengan hati-hati, "Kita tetap nggak boleh lengah. Mereka bisa membuat perkakas dari tulang dan batu. Meskipun tingkat risikonya kecil, hal itu juga bisa mengancam keselamatan kita."
Jantung Carlos mendadak berdegup kencang. Matanya bersinar gugup dan tegang.
"Kita harus segera kembali ke perkemahan!"
Sebelum selesai bicara, Carlos sudah melangkah cepat keluar dari gua.
Callista buru-buru menyusulnya.
"Tunggu aku, aku takut!"
Atmosfer di gua itu terasa menyeramkan. Belum lagi saat melihat ukiran pola aneh di dinding batunya. Callista tentu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda