Bab 66
"Sadarlah, Sandy. Aku nggak bohong dan nggak menipumu. Sejak tahu kamu selingkuh, sejak kamu memilih percaya pada Yuna, hatiku sudah mati rasa." Suara Xena bergetar, meskipun sudah berusaha menahan isak tangis.
Saat pertama kali mengetahui Sandy main belakang, hatinya serasa terhantam sakit yang sulit untuk digambarkan. Seakan-akan ada belati yang menusuknya berulang. Sakitnya tidak tertahankan, bagai dunia yang dia kenal tengah mendadak runtuh. Perasaan dikhianati itu melumatnya habis. Malam-malamnya dipenuhi air mata, sementara siang harinya terjebak dalam kebimbangan dan kepedihan. Semua terasa bak perjalanan panjang dalam kegelapan tanpa ujung.
Namun, dia berhasil bangkit. Dia memberanikan diri untuk memberi dia kesempatan dan memulai lagi dari awal, tanpa menoleh ke belakang.
Mana mungkin dia mau kembali ke masa lalu yang penuh luka?
"Sandy, kita pisah baik-baik saja." Suaranya terdengar tenang, tanpa amarah ataupun kebencian, seolah-olah apa yang dia katakan adalah keputusan yang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda