Bab 64
Tentu saja, Pak Angga melihat kehadiran Xena. "Oh, ternyata kamu ikut datang, ya," sapa Pak Angga ramah.
Xena mengangguk kecil. "Ya, Pak Angga. Apa kabar?"
Pak Angga membalas dengan anggukan ringan. "Oh, Sandy di sana."
Xena agak bergeser, mendekat ke arah Jinan. "Saya datang bersama Pengacara Jinan," balasnya dengan suara tenang.
Pak Angga langsung terlihat penasaran. "Lho? Kenapa bisa datangnya bersama Jinan?"
"Sekarang, dia asistenku," jawab Jinan mewakili Xena.
Seketika, seorang pelayan lewat sambil membawakan nampan berisi minuman. Jinan mengambil segelas anggurnya, lalu diberikan pada Xena.
Xena menerima segelas anggur itu dengan kedua tangannya
Setelah itu, Jinan mengambil segelas untuk dirinya sendiri.
"Eh? Xena sudah kerja lagi?" tanya seorang alumni pada Sandy seraya menambahkan, "Nggak kerja di firma hukummu saja?"
Ekspresi Sandy berubah drastis. Wajahnya beralih suram, bak kelamnya langit sebelum menyambut badai. Aura dingin dan mencekam terasa menyebar dari tubuhnya.
Melih
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda