Bab 53
Jinan mengulurkan tangan untuk mengambil kotak makanan yang Xena bawa seraya berucap, "Terima kasih."
"Sama-sama," balas Xena sambil tersenyum.
"Ini tempat tinggal pribadi, aku nggak akan ajak kamu masuk," tukas Jinan, buru-buru menutup pintu.
Xena hanya bisa berkedip. Dia ditinggal begitu saja di depan pintu, pria itu pun tidak memberinya seteguk air.
Meskipun tidak ada yang lihat momen canggung itu, tetap ada rasa malu yang menyambangi dirinya. Xena pun berdeham pelan, lalu berbalik pergi.
Usai sibuk berjam-jam, Xena belum sempat makan. Beruntung, dia sudah membungkus makanannya sendiri. Hanya perlu dipanaskan sebelum mengisi perutnya.
Sementara itu, Sandy dipanggil Santi untuk pulang ke vila keluarga Santosa.
Baru saja masuk, dia melihat Yumna juga ada di sana. Dia berdiri di ruang makan dan tersenyum manis pada Sandy. "Baru pulang?" tanyanya.
Sandy mengangguk.
Santi menyambut Yumna penuh antusiasme. "Ayo, duduk."
"Aku bantu angkat makanannya, ya," tawar Yumna.
"Ah, nggak usah, ngga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda