Bab 54
Ternyata, ada yang berani berbuat onar di depan kantor pengacara. Tampaknya, mereka sudah bosan hidup.
Sandy mengeluarkan ponselnya, bersiap menghubungi polisi, tetapi dia berpikir lagi, 'Siapa yang akan panggil dia bajingan?'
Rasanya, tidak ada orang lain yang pernah dia sakiti selain Xena.
Pada akhirnya, dia tidak tahan juga, ya?
Harusnya, ini memancing amarahnya, tetapi wajah Sandy malah bersih dari amarah yang sempat meledak.
Justru ada secercah keceriaan terpancar di wajahnya.
Dia pun memutuskan untuk menelepon Xena.
"Maaf, nomor yang Anda telepon sedang dalam gangguan …"
Saat ini, Sandy baru teringat bahwa Xena sudah memblokir nomornya.
Sandy menghela napas, mengusap kening tanpa daya.
Namun, dia tidak masalah karena bisa membuat Xena datang sendiri untuk mencarinya.
Xena terbangun pagi-pagi sekali karena suara ketukan pintu.
Saat dibuka, ternyata ada dua polisi berdiri di sana.
Xena langsung terkesiap.
"Xena Gunawan?" tanya salah satu polisi.
Xena mengangguk sebelum menjawab, "B
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda