Bab 31 Pikiran yang Terpendam
Pak Leo mendengarkan semua yang dia katakan, dan rasa marahnya pun agak mereda. Namun, melihat wajah Ratih yang masih tidak puas, dia berkata dengan tegas, "Ratih, aku tahu kamu memandang rendah Chyntia. Kamu merasa Keluarga Santoso sekarang nggak sebanding dengan keluarga kita, nggak pantas untuk Bernard. Itu karena pandanganmu sempit! Chyntia adalah anak yang luar biasa. Menurutku, kalau Bernard bisa menikahinya, itu adalah keberuntungan bagi Bernard! Chyntia adalah menantu yang sudah aku pilih, siapa pun yang meremehkannya, berarti meremehkanku juga!"
Suara Pak Leo yang tegas membuat Ratih merasa jantungnya berdegap kencang.
"Seperti yang Ayah katakan, begitu Chyntia sudah menjadi bagian dari keluarga kita, kami akan menyayanginya seperti anak kandung sendiri."
Mario berdiri dan segera berbicara sambil mendorong Ratih sedikit.
Akhirnya Ratih berkata dengan enggan, "Aku juga tahu, asalkan Bernard menyukainya, itu sudah cukup."
"Chyntia dan Bernard juga sudah waktunya membicarakan per
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda