Bab 30 Kata-kata yang Lebih Kasar Belum Keluar
Bernard mengepalkan tinjunya, wajahnya tampak tegang.
"Apa aku salah bicara?" Bibir Tristan terangkat sedikit, tetapi matanya tidak memancarkan senyuman sedikit pun. "Kak Ratih, masih ada kata-kata yang lebih kasar yang belum aku bilang."
"Kamu ... " Ratih begitu marah sampai tubuhnya gemetar, wajahnya memerah karena emosi. "Tristan, kamu benar-benar keterlaluan."
"Cukup!"
Pak Leo marah dan berteriak, tatapan dinginnya melintasi wajah Ratih.
Meskipun Ratih masih marah di dalam hatinya, karena tekanan dari Pak Leo, dia tidak melanjutkan kata-katanya, hanya menatap tajam ke arah Tristan.
Tristan tampak seperti tidak merasa apa-apa. Dia duduk santai di sofa, kakinya dijulurkan sembarangan, jari-jarinya memegang secangkir teh panas yang masih mengepul, dengan sikap malas dan dingin.
Ratih makin kesal melihatnya.
Pak Leo melirik Tristan sejenak, lalu tatapannya beralih ke Bernard. Dia pun berkata dengan suara dingin, "Meski kata-kata Tristan agak keras, dia ada benarnya."
"Ayah ... "
Wajah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda