Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 13 Bermimpi

Satu kalimat itu langsung menusuk ke dalam hati Bernard. Susan berpura-pura prihatin dan melanjutkan, "Pak Bernard, aku cuma khawatir kamu tertipu. Kak Chyntia minta putus darimu, tapi dia menyalahkan kita berdua atas alasan itu. Kalau ternyata dia lebih dulu jatuh cinta pada orang lain, aku nggak masalah diperlakukan nggak adil. Aku cuma merasa kasihan padamu yang mungkin disalahpahami orang lain." Bernard tidak mengatakan apa-apa, tetapi ekspresinya menjadi sangat suram, dan kedua tangannya diam-diam mengepal erat. Tujuan Susan tercapai, dan dia tersenyum tipis dalam kegelapan. Chyntia dibawa Tristan ke rumah sakit untuk membalut ulang lukanya. Saat pulang ke rumah, hari sudah larut malam. Setelah mencuci muka, meminum obat yang diberikan rumah sakit, dan berbaring di tempat tidur, dia langsung tertidur tanpa memperhatikan ponselnya yang terus bergetar dalam mode senyap. Malam itu, tidur Chyntia tidak nyenyak. Dalam mimpinya, dia terbaring di tanah dengan kondisi menyedihkan. Bernard memeluk Susan, menatapnya dari atas dengan pandangan dingin penuh kebencian. "Chyntia, aku nggak pernah mencintaimu. Dalam hatiku, kamu cuma perempuan rendahan yang selalu mengejarku. Sebenarnya, aku sangat membencimu. Bagaimana bisa kamu dibandingkan dengan Susan? Dialah cintaku yang sejati." Setelah berkata begitu, Bernard menundukkan kepala dan dengan lembut mencium bibir Susan. Chyntia begitu marah hingga tubuhnya gemetar, tetapi dia tidak bisa bangkit berdiri. Susan meninggalkan pelukan Bernard, berjalan mendekatinya dengan senyum puas di wajahnya. "Chyntia, wajah cantikmu itu nggak ada gunanya. Pak Bernard tetap lebih menyukaiku dan membencimu. Aku paling nggak tahan melihat wajahmu ini. Bagaimana kalau aku merusaknya? Aku mau lihat apa lagi yang bisa kamu andalkan." Tiba-tiba, Susan mengeluarkan pisau, wajahnya penuh senyum jahat, dan mengarahkannya ke wajah Chyntia. "Jangan!" Wajah Chyntia berubah drastis. Dia ingin kabur, tetapi tidak bisa bergerak sama sekali. Matanya membelalak, melihat Susan hampir melukai wajahnya, ketika tiba-tiba Tristan muncul dan langsung menendang Susan. "Siapa pun yang berani mengganggunya, berarti cari mati!" Chyntia tiba-tiba terbangun, membuka matanya lebar-lebar. Setelah beberapa detik, dia baru menyadari bahwa itu hanya mimpi. Dia memijat pelipisnya dengan lembut, merasa agak bingung. Dia bahkan bermimpi tentang Tristan, dengan cara yang begitu dramatis seperti dalam novel. Padahal, akhir-akhir ini dia tidak membaca novel romantis sama sekali! Bagaimana mungkin Tristan begitu melindunginya? Pada akhirnya, dia hanyalah seorang paman dari Keluarga Gunawan. Semua bantuannya selama ini hanya karena Kakek Leo saja. Chyntia bergumam dalam hati, duduk, dan mengambil ponselnya. Di layar terlihat beberapa panggilan tak terjawab dari Bernard. Bahkan hingga pukul tiga dini hari, pria itu masih mencoba menghubunginya. Apa dia sudah gila? Chyntia mengerutkan kening dan bangun dari tempat tidur. Di kantor. Susan membawa sarapan yang dibuatnya sendiri ke dalam ruang kantor presdir dan meletakkannya di depan Bernard. "Pak Bernard, terima kasih sudah membelaku di restoran kemarin. Ini sarapan yang aku buat sendiri. Aku dengar lambungmu kurang baik, jadi aku khusus membuatkan bubur havermut." Bernard sebenarnya tidak begitu lapar, tetapi karena dia minum alkohol semalam dan belum makan pagi, lambungnya memang terasa kurang nyaman. "Terima kasih, kamu sudah repot-repot," katanya datar sambil mengambil sendok. Mendengar itu, senyum Susan menjadi makin lembut. Dengan agak malu-malu dia berkata, "Asalkan Pak Bernard menyukainya, aku bisa memasakkannya untukmu setiap hari." Bernard tidak menjawab. Dia menyantap sesendok bubur havermut, tetapi alisnya langsung berkerut. Setelah itu, dia meletakkan sendoknya. Ekspresi Susan berubah, dan buru-buru bertanya, "Apa rasanya nggak cocok dengan seleramu, Pak Bernard?" "Nggak, hanya saja aku terbiasa dengan bubur havermut buatan Chyntia, jadi rasanya agak berbeda," jawabnya.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.