Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 12 Bergandeng Tangan

Ekspresi wajah Chyntia agak berubah, jantungnya berdegap lebih cepat tanpa alasan, dan matanya menghindari tatapan pria itu yang begitu membara. Tangannya yang digenggam pria itu juga terasa panas. Apa mungkin Tristan menyukainya? "Ayah selalu menyukaimu. Dia secara khusus memintaku untuk lebih memperhatikanmu." Pria itu berbicara dengan nada tenang. Ayah yang dimaksud Tristan adalah kakek Bernard. Mendengar itu, telinga Chyntia memerah. Mengingat pikirannya tadi, dia merasa malu hingga ingin menghilang ditelan bumi. Sepertinya dia benar-benar sudah kehilangan akal karena Bernard. Bagaimana dia bisa punya ilusi seperti itu? Ternyata itu karena Kakek Leo, tidak heran. Kakek Leo dan kakeknya adalah teman lama yang memiliki hubungan yang sangat baik. Chyntia pernah tinggal di kediaman Keluarga Gunawan selama sebulan, dan Kakek Leo sangat menjaganya. Chyntia merasa lega dan berkata, "Terima kasih, Paman." Tristan menangkap perubahan ekspresinya, sekilas kegelapan melintas di matanya. Dia melepaskan genggaman tangannya dan berkata pelan, "Ayo, aku antar kamu." "Nggak perlu, aku bisa pulang sendiri." Chyntia menolak dengan sopan. "Aku ini pamanmu, apa yang kamu takutkan?" Tristan tiba-tiba mendekat, matanya agak menyipit, menatapnya dengan tajam. Chyntia tanpa sadar merasa gugup, tetapi kemudian menyadari bahwa dia hanya berpikir yang tidak-tidak. Tristan sudah menyebut dirinya paman. Apa yang perlu ditakutkan? "Kalau begitu, terima kasih, Paman," katanya, berusaha terdengar santai, lalu membuka pintu dan berjalan keluar dengan cepat. Dia mengirim pesan kepada teman-temannya, mengatakan bahwa dia harus pergi lebih awal karena ada urusan dan bahwa tagihan sudah dibayar, berharap mereka bersenang-senang. Sebuah tangan tiba-tiba menariknya, membuatnya terkejut. Suara dingin Tristan terdengar di sebelahnya. "Perhatikan saat berjalan." Baru saat itu Chyntia menyadari bahwa dia hampir menabrak tiang. Wajahnya memerah, dan dia berkata dengan malu, "Maaf, aku nggak memperhatikan." "Apa kamu selalu suka minta maaf?" Tristan menatapnya sekilas dengan dingin dan bertanya dengan nada datar. Chyntia merasa makin canggung. Dia tidak tahu kenapa dia selalu terlihat kikuk di depan Tristan. "Ayo, aku akan menggandeng tanganmu agar kamu nggak jatuh atau terluka." Tristan menggenggam tangannya dan menariknya maju tanpa memberi kesempatan untuk menolak. Chyntia hanya bisa mengikuti langkahnya. Profil wajah pria itu terlihat tampan, auranya dingin dan anggun, memberikan kesan sulit didekati. Namun, entah kenapa, kali ini Chyntia merasakan kehangatan dari dirinya. Ternyata, Tristan tidak seburuk itu. "Pak Bernard, bukannya itu Kak Chyntia? Kenapa dia berjalan bergandengan dengan seorang pria?" Awalnya Bernard bersiap untuk mengantar Susan pulang. Begitu mendengarnya, dia langsung mendongak. Benar saja, dia melihat Chyntia digandeng oleh seorang pria keluar dari restoran. Alisnya langsung berkerut, dan dia berjalan cepat menghampiri. Susan buru-buru mengikuti di belakangnya. Namun, Bernard terlambat. Saat dia tiba di luar restoran, Chyntia sudah tidak terlihat. Karena jaraknya tadi cukup jauh dan pencahayaannya redup, Bernard hanya samar-samar menangkap siluet pria itu tanpa sempat melihat wajahnya. Namun, itu sudah cukup membuat wajahnya sangat muram. "Pantas Kak Chyntia begitu ngotot mau putus denganmu, Pak Bernard. Apa mungkin dia sudah menyukai orang lain?" Susan mengompori, matanya memancarkan kegembiraan yang tak bisa disembunyikan. "Nggak mungkin." Bernard membantah dengan keras, tetapi di dalam hatinya dia merasa panik. Chyntia minta putus darinya, dia tidak merasa khawatir. Dia selalu berpikir bahwa Chyntia hanya bersikap keras kepala. Namun, tidak pernah terpikir olehnya bahwa Chyntia mungkin menyukai pria lain. Susan mengamati ekspresi Bernard dengan hati-hati dan berkata dengan suara pelan, "Tapi mereka bergandengan tangan. Hubungan mereka tampak terlalu dekat untuk disebut hubungan biasa antara pria dan wanita."

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.