Bab 14 Meluapkan Kemarahan
Wajah Susan menjadi agak kesal, jarinya saling bertaut.
Bernard terlihat agak kehilangan fokus. Dulu, setiap kali dia mabuk, begitu Chyntia tahu, dia akan memasakkan sup pereda pengar untuknya, lalu menyiapkan bubur havermut. Penyakit maag Bernard yang menurut dokter sulit disembuhkan selama bertahun-tahun pun membaik karena ketekunan Chyntia. Sudah lama dia tidak merasakan sakit maag.
Chyntia begitu mencintainya, bagaimana mungkin dia menyukai pria lain?
Mengingat adegan yang dilihatnya semalam, Bernard mengambil ponselnya. Melihat Chyntia sama sekali tidak membalas teleponnya, kemarahannya pun kembali menyala.
Mata Susan yang berada di dekatnya berkilat tipis, lalu dia berkata, "Pak Bernard, tadi aku melihat Kak Chyntia datang ke kantor. Bagaimana kalau aku kembalikan ruang kerjaku kepadanya?"
"Asalkan dia minta maaf padamu," kata Bernard dingin. "Panggil dia ke sini."
Susan menyunggingkan senyum tipis, mengangguk, lalu berbalik meninggalkan kantor.
"Kak Chyntia, bagaimana rasanya te
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda