Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1303

Mata Patrick membelalak, seperti mati dalam keengganan. Tubuhnya ambruk ke tanah dan mengepulkan debu pasir. Ruben melirik sang penembak yang berdiri di belakangnya. Orang itu segera menyimpan pistol dan kembali ke posisi semula, seolah-olah tidak ada yang terjadi. "Apa Nona Serina puas dengan hasil ini?" Melihat Ruben tersenyum, Serina mengangguk. "Sangat puas. Tapi aku harap anak buah Tuan Ruben jangan ambil keputusan sendiri lagi. Kalau terulang lagi, aku akan bunuh pemimpin yang tak bisa kontrol anak buah itu sekaligus." "Tentu saja." Dari ekspresi Ruben yang santai, Serina tahu Ruben jauh lebih licik dan sulit dilawan dibanding Rudi. Dia harus lebih berhati-hati ke depannya. "Kalau begini, tolong Tuan Ruben urus tempat ini." "Sudah semestinya." Ruben tersenyum seraya melihat sosok Serina menghilang dari pandangannya. Lalu, senyuman di wajah Ruben berangsur-angsur menjadi dingin. Julian yang diam dari tadi di samping melangkah maju. Dia menundukkan pandangan saat berkata, "Bos, bag

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.