Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 51

Dari belakang, terdengar suara makian Cecilia. "Kamu memang nggak tahu terima kasih, aku benar-benar menyesal sudah membesarkanmu. Jadi anak bisanya cuma bawa sial saja. Kamu cuma mau bersenang-senang di luar, sama sekali nggak peduli pada orang tua. Semua pendidikanmu itu nggak ada gunanya. Kalau memang hebat, jangan pernah pulang ke rumah ini lagi ..." Hania mempercepat langkahnya sampai suara makian itu tidak terdengar lagi. Setelah itu, barulah langkahnya terhenti. Dia kemudian bersandar pada pohon di tepi jalan dan menghela napas panjang. Dia selalu merasa sesak dan tertekan setiap kali pulang ke rumah Bagi orang lain, rumah adalah tempat berlindung yang hangat. Namun baginya, rumah hanya menyimpan ketakutan dan penderitaan. "Kamu nggak apa-apa?" Jamal mendekatinya dari belakang, berusaha menghiburya. Dia merasa terkejut begitu mendengar Cecilia yang jelas-jelas memakinya. Dia tidak bisa percaya bahwa kata-kata seperti itu keluar dari mulut seorang ibu. Sulit dibayangkan, Hania se

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.