Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 49

Alasannya begitu sederhana, karena Jamal mengenakan pakaian kasual hitam tanpa merek dan terlihat seperti orang biasa-biasa saja. "Kamu kerja di ibu kota? Berapa gajimu per bulan? Sudah beli rumah di sana?" Jamal mengernyitkan dahinya. Tamu baru datang, bukannya dipersilakan duduk, malah langsung ditanya soal gaji dan properti. Sungguh tidak sopan. Hania buru-buru menyelamatkan situasi. "Bu, Jamal itu tamu di rumah kita. Jangan banyak tanya. Suruh dia masuk dan duduk dulu!" Dia tahu betul bagaimana ibunya. Jadi, dia langsung mengajak Jamal masuk. Cecilia melihat barang-barang yang dibawa Jamal. Matanya meneliti barang-barang itu satu per satu. Melihat hadiah-hadiah yang dibawa Jamal cukup mewah, Cecilia pun tidak mengusir dan membiarkan Hania membawanya masuk ke rumah. Di ruang tamu, Leo sedang tiduran di sofa tanpa alas kaki. Matanya terpaku pada layar ponsel, sementara ibu jarinya bergerak cepat di layar. "Sial! Rekan tim tidak berguna, mereka nggak datang untuk bertarung!" umpatnya.

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.