Bab 48
Sepanjang perjalanan, dia tidak berkata apa-apa lagi.
Satu setengah jam kemudian, mobil tiba di pinggiran kota dan memasuki Jalan Yamana.
Setelah menemukan tempat parkir, mereka berdua turun dari mobil.
Jamal mengeluarkan hadiah dari bagasi belakang.
"Biar aku bantu bawa, ya?"
Hania melihat dia membawa banyak barang, lalu maju bertanya.
Jamal menghindar dan berkata, "Barang segini masih bisa aku bawa sendiri. Kamu jalan di depan saja, tunjukkan jalannya."
Hania hanya bisa menurut dan berjalan di depan untuk memandu.
Sambil mengekori Hania, Jamal mengamati lingkungan sekitar.
Tempat ini adalah kompleks perumahan lama dengan fasilitasnya lengkap. Sepanjang jalan, ada toko-toko yang menjual sayuran dan barang kebutuhan sehari-hari.
Hanya saja, lingkungannya tidak terlalu bagus, kebersihan buruk, dan keamanan tidak terurus. Bahkan, tiang listrik di jalan pun dipenuhi berbagai macam iklan.
Sekilas, dia melihat satu iklan kecil yang mencari pria berkualitas dengan bayaran besar demi punya an
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda