Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 44

"Aduh, dahi Nona kenapa?" Dahiku sudah tidak berdarah lagi, tetapi ada benjolan besar. Bibi Sita bergegas mengambilkan es batu untuk mengkompres lukaku. Kepedulian Bibi Sita menimbulkan rasa sedih di hatiku. Pelayan yang dulu pun perhatian padaku, tetapi ayahku tidak. Ayahku langsung pulang setelah mendengarku berjanji, sama sekali tidak peduli padaku. Di rumah sakit tadi, kakak mengatakan ayah sudah berubah total sekarang. Ayah hanya memikirkan soal uang, bukan keluarga kami. Aku tidak percaya pada saat itu. Sekarang, aku sudah percaya. Saking sedih, aku merebahkan diri di atas meja. Kepalaku sakit, tetapi kalah dibanding rasa sakit di hatiku. Bibi Sita berseru dengan cemas, "Nona, aku panggil Tuan pulang saja." "Jangan!" Aku segera menghentikan Bibi Sita. Carson jelas tidak menyukaiku. Dia pasti sedang bersama cinta sejatinya pada saat ini. Buat apa aku mengganggu mereka? Hanya saja, teringat akan janjiku pada ayahku tadi, hatiku menjadi sesak karena sangat terbebani. Sekembalinya ke

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.