Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 438

Namun, setiap kali aku berbohong, itu hanya hal-hal kecil yang seharusnya tidak berarti apa-apa baginya. Kenapa dia harus begitu marah? Tangannya yang besar perlahan bergerak dari daguku ke leherku. Leherku yang ramping langsung terkunci dalam genggamannya. Dengan sedikit tenaga, leherku seolah-olah bisa dia patahkan kapan saja. Dia menatapku dengan pandangan yang penuh kebencian mendalam, bercampur dengan rasa sakit dan kekecewaan yang sulit diungkapkan. Dia berkata, "Saat aku pergi dari tempatmu dua hari lalu, apa yang kamu janjikan padaku?" Aku menutup bibirku, tak berkata apa-apa. Dia tertawa, "Kamu bilang, kamu akan tunggu aku kembali. Kamu bahkan bertanya, makanan apa yang kusuka. Kata berkata, kamu mau memasak untukku." "Hah, Meisya, sungguh, kamu seperti terlahir sebagai seorang pembohong, berbohong dengan mudahnya." Perlahan aku menjawab, "Hampir semua orang pernah berbohong dalam hidupnya. Memang aku beberapa kali menipumu, tapi apakah kebohongan itu benar-benar tak bisa dima

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.