Bab 258
Aku menarik ujung bajuku dan masih ingin menolak.
Dia tiba-tiba mencondongkan tubuh ke telingaku dan terkekeh dengan intim, "Nggak masalah kalau nggak mau keluar. Kalau begitu, kita bisa melanjutkan urusan yang belum diselesaikan tadi."
Tentu saja aku tahu apa yang Carson maksud dengan 'urusan yang belum selesai'.
Aku memelototinya dengan marah, "Bajingan!"
Carson tertawa kecil lalu berbalik dan berjalan keluar.
Aku menghela napas dengan frustasi, kemudian mengambil ponsel dan tasku sebelum mengikutinya.
Mobil Carson diparkir di lantai bawah.
Setelah masuk ke dalam mobil, dia berjalan ke arah lain dan tidak melewati gang serta pasar yang ramai tadi.
Setelah mobil melewati beberapa gang yang sepi, mobil segera bergabung dengan jalan raya yang lalu lintasnya padat.
Kota yang ramai langsung terlihat, seolah kawasan tadi adalah dunia lain.
Aku menatap Carson dan bertanya, "Bagaimana kamu tahu lokasi rumah yang kusewa?"
"Nggak ada apa pun di dunia ini yang nggak kuketahui. Jadi, Meisya, jan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda