Bab 185
Pak Akbar memberitahuku bahwa bos sedang beristirahat di asrama kepemimpinan dan menyuruhku untuk segera mengantarkan bubur ke sana.
Aku tidak tahu di mana letaknya. Pak Akbar secara pribadi menggiringku sampai setengah jalan. Sampai bisa melihat gedung asrama, Pak Akbar baru kembali.
Sebelum kembali, Pak Akbar mengingatkanku lagi, "Harus beri tahu bos aku sendiri yang pakai motor untuk membelikannya. Bos harus tahu tentang kerja kerasku dan kepedulian divisi kita terhadapnya. Paham?"
Aku mengangguk seraya tersenyum.
Apa yang Pak Akbar katakan padaku pasti akan kusampaikan pada bos.
Apakah bos bisa merasakan kerja keras dan kepedulian diisi kita atau tidak, itu urusan lain.
Asrama kepemimpinan terdiri dari dua lantai. Masing-masing satu kamar dan fasilitasnya lengkap.
Pak Akbar mengatakan bos tinggal di lantai dua asrama.
Ketika aku membawa kotak makanan menuju tangga, tiba-tiba seseorang terhuyung ke arahku.
Aku terkejut dan segera menghindar.
Orang itu tersungkur di tanah. Begitu kul
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda