Bab 138
Sepertinya aku perlahan-lahan mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini dan itu bagus.
Keesokan harinya, aku bangun pagi untuk berangkat kerja seperti biasa. Aku sibuk seharian dan pulang kerja di malam hari dengan naik bus.
Kehidupan yang memuaskan membuat suasana hatiku berangsur-angsur menjadi tenang dan tidak lagi diliputi kesedihan karena cinta.
Hari ini saat pulang, aku membeli sekantong mi dan beberapa butir telur dari toko pinggir jalan.
Memasak itu sulit untuk dipelajari, jadi mari kita mulai dengan memasak mi.
Akan tetapi sesampainya di rumah, aku melihat pemuda itu lagi.
Pemuda itu tersenyum padaku dan berkata, "Dik, hari ini ibuku memasak beberapa makanan. Datanglah ke rumahku untuk makan."
"Nggak, nggak ...." Aku segera menolak.
Tiba-tiba aku teringat mangkuk berisi pangsit kemarin. Aku buru-buru membuka pintu, kemudian berlari ke dapur untuk mengambil mangkuk itu dan mengembalikannya padanya.
"Terima kasih. Pangsit buatan ibumu enak sekali. Aku sudah menghabiskan semuan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda