Bab 36
"Eh, apa yang kamu lakukan? Kamu tahu ini apa?" Valentino menatap Yasa penuh ejekan, lalu melirik jas yang dikenakan Yasa. "Ini batu giok mentah. Kamu tahu berapa harganya, nggak?"
Sekian lama berlalu, Yasa kembali berperilaku aneh hingga Valentino sama sekali tidak mengenalinya lagi.
Yasa menatap sinis ke arah dekorasi dalam toko.
Meskipun papan nama di luar masih sama, dalam toko telah direnovasi. Nuansa kuno yang dulu dipahat penuh kasih oleh Ibu Yasa pun hilang, menyisakan suasana mencolok yang penuh kemewahan, diwarnai suasana orang kaya baru.
"Kurang tahu berapa harganya, bagaimana kalau kita bertaruh?" tawar Yasa sambil melihat ke arah Valentino.
Valentino tertawa. "Bro, sepertinya, kamu datang buat cari masalah, ya? Oke. Aku lagi baik hati buat hari ini. Bilang saja apa maumu!"
Yasa benar-benar tahu seluk-beluk Valentino yang cenderung gemar berjudi. Asal kamu menyebut kata "judi", besar kecilnya taruhan sudah tidak dipedulikan lagi!
"Aku akan pilih acak satu batu di sini. Kala

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda