Bab 27
Harlan bersandar malas di kursinya.
Belum sempat dia berbincang lama dengan sekretarisnya, telepon di meja kerjanya tiba-tiba berdering.
"Halo?" Harlan menjawab telepon itu. Lalu tubuhnya tiba-tiba condong ke depan, kepalanya bahkan menempel pada dada sang sekretaris. "Kamu yakin itu Yasa? Si bodoh itu? Wah, hari ini bakalan ada kejadian yang menarik!"
Tatapan Harlan beralih, kemudian seulas senyum licik terukir di wajahnya. "Bawa dia masuk!"
"Pak Harlan, siapa itu?" tanya sekretaris sambil menunjukkan rasa penasaran di wajahnya.
Harlan mengusap kepalanya, lalu berdiri. "Orang bodoh! Kupikir hari ini akan membosankan, ternyata malah ada hiburan!"
"Orang bodoh?" Sekretaris itu terdiam sejenak, lalu tersenyum kecil sambil menutup mulutnya.
Yasa tidak menyangka bahwa Harlan akan langsung memberikan izin padanya untuk masuk ke dalam perusahaan.
Meskipun Supermarket Harlan telah mengalami renovasi besar-besaran, dekorasi lantai atas masih dipertahankan dalam bentuk aslinya. Saat berjalan di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda