Bab 94
Setelah berpisah dengan Qadir, hari sudah larut. Rhea tak pergi ke tim produksi dan langsung kembali ke hotel.
Setelah naik tangga dan belok ke lorong, terlihat Cavero sedang menunggu di depan pintu.
Dia mengatupkan bibir, berpikir untuk langsung pergi menemui resepsionis dan ganti kamar.
Namun, Cavero sudah melihatnya terlebih dahulu. Dia segera berjalan ke arahnya.
"Rhea."
Rhea menengadahkan wajah dengan sorot mata suram bak cahaya rembulan yang dingin dan embum beku yang jatuh di pagi hari.
"Ada apa?"
Meski Cavero sudah menenangkan dirinya berkali-kali dengan bergumam, 'Wajar bagi Rhea bersikap dingin terhadapku.'
Namun, saat melihat dia seperti ini, hatinya merasa tak nyaman.
Dia membuka mulut dan hendak bilang jangan bicara seperti itu padanya.
Namun, dia terdiam sejenak dan mengalihkan pembicaraan. "Rhea, aku ingin memberimu penjelasan soal kejadian hari ini yang melibatkan Celia."
Rhea menatapnya dengan ekspresi datar. "Itu masalahmu, nggak perlu menjelaskannya padaku."
Dia tamp
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda